Halo semua...

Sebagai pemilik kulit yang mudah berjerawat, ekfoliasi atau mengangkat sel kulit mati bisa jadi salah satu solusi untuk meminimalisir timbulnya permasalahan tersebut. Tapi karena wajahku sempat mengalami breakout yang (menurutku) parah, kini aku mulai picky untuk memilih produk ekfoliasi yang sekiranya cukup mild saat digunakan. Nah, sudah 8 bulan lebih (hingga postingan ini dibuat) aku pakai ekfoliator tonernya Pore Hero nih, dan aku merasa produk ini bakal jadi kecintaan semua orang khususnya buat kalian yang baru ingin menggunakan produk ekfoliasi (pemula). Sebetulnya akhir 2021 aku sudah bahas produk ini di platform sosial mediaku seperti Instagram dan Female Daily, tapi dipostingan ini aku akan bahas lebih detail bagaimana efeknya di kulitku.

Oh iya, buat yang belum tahu, jadi Pore Hero ini adalah sister brand dari Harlette Beauty, salah satu brand perawatan kulit asal Indonesia. Selain toner, mereka juga mengeluarkan clay mask yang juga pernah aku bahas diblog ini. Hingga sekarang bisa kubilang, meski Pore Hero termasuk brand baru, tapi produk-produk mereka tergolong ok dan pantas bersaing dengan produk serupa dipasaran. Selain itu produk perawatan kulit yang mereka keluarkan menurutku bakal aman dipakai oleh pemilik kulit sensitif sekalipun, loh.

Harus aku akui saat produk datang, dikemas dalam apik dan aman. Toner ini sendiri hadir dalam box karton yang cantik sekaligus dengan product knowledgenya. Selain itu produk utamanya dikemas dalam botol kaca yang bagus banget. Meski menurutku agak kurang travel friendly karena cukup berat, tapi build quality botolnya terasa sturdy dan sudah dilengkapi dengan inner-lid di bibir botolnya. Meski begitu, tetap saja aku enggan membawanya pergi-pergi sih hahaha. But, overall, kemasan produk Pore Hero belum pernah mengecewakan.

Produk ini punya beberapa kandungan utama seperti 2% salicylic acid (BHA - Beta Hydroxy Acid), niacinamide (vitamin B3), cucumber extract dan panthenol. Dilihat dari main ingredients nya aja, toner Pore Hero ini selain sebagai exfoliator dia juga bisa menenangkan kulit hingga memberinya kelembapan. Seperti biasa kandungan lengkapnya aku tulis dibawah ini ya.

Aqua demineralisata, niacinamide, propylene glycol, salicylic acid, amylopectin, panthenol, dextrin, DMDM hydantoin, cucumis sativus extract, xanthan gum, allantoin, hyaluronic acid, CI 61570. (melembapkan, exfoliator, anti-inflamasi)

- Bisa digunakan semua jenis kulit

- Membantu memperbaiki tekstur dan mencerahkan kulit

- Membantu mengangkat sel kulit mati dan sisa kotoran pada wajah

- Membantu mengatasi pori-pori tersumbat, bruntusan, whitehead dan blackhead

Selama menggunakannya aku tidak mencium aroma apapun, jadi nyaman banget ketika digunakan. Selain itu teksturnya sendiri benar-benar cair, sehingga cepat menyerapnya.

Seperti penggunaan produk ekfoliasi pada umumnya, aku pun pakai toner ini 2 hari sekali selepas cuci muka. Selain itu aku juga menggunakannya dengan 2 cara, langsung dibaurkan dengan tangan — seperti menggunakan hydrating toner — dan pakai kapas. Biasanya kalau tekstur kulitku nggak terlalu 'rewel', aku hanya pakai tangan saja. Tapi kalau sebaliknya, baru kugunakan kapas saat mengimplementasikan toner ini.

Jujur aja produk ini selalu ku kira hydrating toner. Gimana nggak, teksturnya yang cair ditambah efek hidrasinya yang terasa dengan baik dikulit, selalu membuatku terkecoh dan menganggapnya bukan exfoliating toner 😅 Selain itu, sampai postingan ini dibuat, bagusnya toner ini memberikan hasil yang baik dikulitku. Tapi, karena aku merasa produk ini cukup mild (dikultku), makanya perubahannya pun nggak bisa dilihat hanya dengan penggunaan jangka pendek. Yup, untuk membuat tekstur kulitku halus dan minim jerawat saja aku baru bisa merasakannya setelah beberapa bulan pemakaian rutin. Meski begitu, toner ini termasuk produk yang nggak rewel, dalam artian mau aku kombinasikan dengan produk apapun dia nggak memberikan efek negatif yang signifikan. Selain itu, toner ini juga nggak bikin ketergantungan, karena aku sempat menghentikan penggunaannya beberapa minggu dan kulitku masih baik-baik saja (nggak ada iritasi, kemerahan, mengelupas dll).

Nah, saat ada jerawat yang aku rasakan produk ini lebih berperan sebagai booster, yang mana meminimalisir rasa sakit dan membantu jerawat agar cepat kempes. Meski diklaim dapat mencerahkan serta didukung dengan niacinamide sebagai kandungan utamanya, aku belum merasakan efek tersebut. Tapi alih-alih demikian, aku merasa kulitku jadi tidak mudah kusam dan terasa segar selepas menggunakannya — sepertinya karena ada kandungan HA nya deh. Overall, produk ini nggak menyakitkan sama sekali ketika dipakai. Kalian nggak akan merasakan tingling atau rasa ketidaknyamanan lainnya, malah menurutku ini seperti hydrating toner yang menyamar jadi exfo toner saking mild nya hahaha! So, buat kalian yang nggak suka berlama-lama ketika menggunakan produk skincare atau untuk pemula sekalipun, produk ini cocok banget buat kalian coba~

Sayangnya toner Pore Hero ini lebih mudah ditemui secara online seperti melalui Official Shopee mereka. Jadi agak susah kalau ingin merasakan secara langsung tekstur maupun bentuk nyata kemasannya. Tapi kalau buat aku pribadi yang notabennya 'anak rumahan' sih, bukan masalah besar heuheu.

IDR149.000,-/120ml [Shop Here]

Pros:

- Produk mudah menyerap dan tidak memberikan aroma apapun

- Akan nyaman digunakan semua jenis kulit termasuk yang sensitif

- Kemasannya menarik, build qualilty bagus dan sudah dilengkapi dengan inner-lid

- Tidak menimbulkan rasa tingling dan ketidaknyamanan lainnya selama digunakan

- Membuat kulit terasa lembap, tekstur halus, jerawat yang ada cepat kempes dan tidak sakit lagi

Cons:

- Hanya bisa didapatkan secara online

- Kemasan cukup berat karena berbahan kaca yang tebal jadi kurang travel friendly.

Hi there..

Aku ini sebetulnya cukup picky soal masker, khususnya clay mask, karena waktu maskeran adalah saat yang aku tunggu-tunggu untuk melepas penat. Jadi kalau performanya kurang, aku bisa langsung ilfill atas produk tersebut. Agak ekstrim ya? Mau bagaimana lagi, kenyataannya memang begitu hahaha. Kalau produk perawatan kulit lain memiliki performa yang kurang nyaman, aku masih bisa mentolerirnya. Tapi kalau masker, wah...jangan sampai mengecewakan deh hahaha. Nah, baru-baru ini ada brand lokal Indonesia yang mengeluarkan produk barunya berupa ekfoliator clay mask. Yang aku suka, brand ini membuat sebuah kampanye yang menurutku cukup menarik yakni #ShowYourPores. Dan atas kampanye tersebut secara tidak langsung bisa membuat orang-orang menjadi lebih percaya diri atas kulit yang dimilikinya. Brand tersebut adalah Pore Hero, sister brand Harlette Beauty.

Meski terbilang baru, tapi aku lihat banyak teman-teman ku yang menyukai performa dari produk Pore Hero ini, bahkan sejak awal pemakaian mereka. Maka dari itu, aku semakin penasaran untuk merasakan juga pengalaman yang dirasakan oleh teman-temanku.

Karena banyak diminati, produk ini cepat sekali habisnya. Tapi kamu bisa menghubungi pihak Pore Hero untuk melakukan pre-order agar tidak kehabisan saat stok sudah kembali tersedia.

IDR125.000/100g [Shop Here]

Produk hadir dalam box, balutan bubble wrap serta setiap pembeli juga mendapatkan product knowledge dalam bentuk mini book. Produk utamanya sendiri dikemas dalam botol tube plastik dengan merah muda cenderung pastel sebagai warna dasarnya. Meski warna yang dipakai cenderung feminin, tapi produk ini bisa dipakai semua kalangan tanpa batasan gender. Aku dan beberapa teman-teman ku merasakan hal serupa, dimana nama bahkan informasi produk yang tertera pada setiap kemasan produk ini sedikit susah dibaca, karena warnanya yang menurutku bisa dikatakan "mati". Walau begitu, yang aku suka tulisan pada kemasan utamanya seperti timbul/3D, sehingga menambah kesan premium terhadapnya. Untuk kualitas disetiap kemasannya aku tidak ada masalah, karena aku merasa bahwa bahan yang dipakai tergolong bagus sehingga memiliki ketahanan yang baik. Apalagi ukurannya tidak begitu besar untuk kemasan utamanya, sehingga mudah untuk dibawa bepergian.

Sesuai namanya, produk ini mengandung camellia sinensis atau yang biasa disebut teh hijau. Eits, teh hijau dan matcha berbeda kan? haha dunno, sih. Selain itu ada juga bentonite clay, jamur agarikon hingga gliserin untuk menunjang hasil dari produk ini.

Produk ini diklaim dapat membantu mengangkat sel-sel kulit mati pada wajah dan leher, mencerahkan kulit, mencegah penyumbatan pori-pori, menjaga kelembapan hingga aman dipakai untuk semua jenis kulit termasuk pemilik kulit sensitif sekalipun. Selain itu produk ini juga bebas alkohol, paraben dan sudah terdaftar di BPOM.

 

 

ᴛᴇxᴛᴜʀᴇ ᴀɴᴅ sᴄᴇɴᴛ

Saat pertama pakai, aroma teh yang menyegarkan cukup tercium kencang dihidungku. Tidak mengganggu, tapi cukup kencang saja. Namun dalam pemakaian kedua dan selanjutnya, aroma yang tercium mulai subtle sehingga benar-benar membuat nyaman selama pemakaian. Please jangan tanya ini bau matcha atau green tea? Aku cuma bisa mendeskripsikan bahwa ini bau teh hahaha. Untuk teksturnya sendiri menurutku unik, karena scrub produk ini tidak seperti scrub pada umumnya, namun berupa serpihan teh sehingga tidak sakit sama sekali saat dipakai untuk mengekfoliasi. Untuk tekstur clay nya sendiri berwarna hijau tua dan lembut. Bagusnya walau sudah kering, produk tidak akan membuat wajah terasa kaku seperti masker sejenisnya.

Pada awalnya untuk mengetahui performa secara maksimal, aku menggunakannya 2 hari sekali. Namun, saat ini aku menggunakannya saat ingin saja atau saat wajahku mulai terlihat kusam.

 

Setelah melakukan 1st cleansing dan muka dalam keadaan kering, aku implementasikan produk secukupnya keseluruh wajah menggunakan jari. Setelah menunggu 15 menit, aku beri sedikit air keseluruh wajah dan 30 detik - 1 menit aku scrub wajah secara lembut, baru setelahnya ku bilas dengan bersih dan lanjut menggunakan facial wash.

Sejak pertama pakai hingga saat ini (postingan ini dibuat) , aku suka sekali dengan performa produk ini. Pascabreakout kulitku memang sedikit lebih sensitif, sehingga bertemu dengan exfoliator clay mask seperti ini benar-benar membuatku nyaman selama pemakaian, karena scrub nya tidak menyakitkan sama sekali. Selain itu aromanya juga menyegarkan dan membuatku lebih rileks. Setelah dibilas, memang terlihat pori-pori menjadi lebih samar, yang mana hal tersebut menandakan pori-pori dalam keadaan bersih. Kulitku juga tidak terasa kering namun tidak terasa lembap juga sih, jadi biasa saja.

 

Untuk tekstur kulit sendiri membuatnya menjadi lembut. Namun untuk efek mencerahkan, aku pribadi tidak merasakannya bahkan efek instan pun tidak, dan lagi serpihan scrub produk ini sedikit susah dibersihkan, jadi saranku pakai urutan penggunaan seperti yang aku jelaskan dibagian "How I Use" untuk membersihkan residu clay mask ini.

 

Meski produk ini memiliki scrub yang unik dan tidak menyakiti kulit, namun aku rasa bila kalian merupakan orang yang lebih suka mengekfoliasi kulit sampai "terasa sedang diekfoliasi", menurutku produk ini kurang bisa memenuhi ekspektasi itu. Tapi bagusnya teman-teman pemilik kulit sensitif tidak perlu takut bila ingin beralih menggunakan physical exfoliator.

 

Baca Juga - Review Pore Hero Bare Aesthetic Exfoliating Toner 

 

ᴄᴏɴᴄʟᴜsɪᴏɴ

Pros:

- Meski masker sudah kering tidak buat kulit kaku

 

 

 

Business inquiries - hubungivallen@gmail.com