Halo semua...
Kalian ada yang kayak aku nggak sih, suka impulsif pingin pergi ke suatu tempat yang jauh? Meski tergolong anak rumahan garis keras, tapi sebetulnya aku tuh suka traveling, loh heuheu. Bukan yang sering gitu, tapi aku prefer sekalinya pergi, yang jauh aja sekalian dibanding tiap hari atau regular dan jaraknya dekat-dekat. Nah, suatu ketika aku kepikiran "pingin deh, makan di House Of Raminten". Yup! Tiba-tiba aja pingin ke sana, alhasil langsung deh scrolling tiket kereta ahaha. Tapiii, perlu di garis bawahi... seimpulsifnya aku, kalau mau melakukan sesuatu harus terencana. Aku kurang suka pergi tanpa tujuan atau melakukan sesuatu yang gak ada rundownnya. Jadi sebelum memutuskan untuk pergi, aku sudah bayangin gimana dan berapa lama aku on the way nya, apa yang aku lakuin setelah sampai, transport apa yang nanti aku pakai dan lain-lain.
Nah, kebetulan satu orang yang aku kasihi minta ikut, of course berubahlah semua rencanaku. Kenapa? Karena style bepergian kami agak berbeda, ibaratnya aku tuh tim backpack dia tim koper. Makanya, yang tadinya 'cuma' mau makan di House Of Raminten, aku rubah jadi ke Raminten Cabaret Show dan stay untuk semalam, biar doi nggak ngomel kecapekan aja. Oleh karena itu, di postingan kali ini aku bakal share pengalaman singkat plus berapa biaya yang kami keluarkan untuk menuju dan selama di Yogyakarta.
Lokasi: Stasiun Yogyakarta |
Perjalanan Surabaya-Yogyakarta Dengan Kereta
Bisa dibilang awalnya aku mau berangkat dari Sidoarjo saja. Meski harus duduk selama 7 jam dalam sekali jalan, paling nggak untuk menuju ke stasiunnya cuma 5 menit (naik motor) dari rumah. Tapi setelah dipikir-pikir jamnya kurang banyak pilihan, akhirnya diputuskan berangkat dari Stasiun Gubeng Surabaya tujuan stasiun Yogyakarta di 09.00 WIB dengan durasi perjalanan lebih kurang 4 jam 4 menit menggunakan kereta Sancaka (175A) dan (esok harinya) Yogyakarta - Surabaya Gubeng pada 06.45 WIB dengan durasi 4 jam dengan Sancaka Fakultatif (178). Dari sekian banyak kelas yang disediakan, pilihan kami berlabuh pada Ekonomi Premium. Gerbongnya bersih, sudah pakai (semacam) AC central, jarak antar kursi cukup luas dan komposisinya kayak eksekutif—2-2 hihihi.
Mungkin sedikit tips, kalau berangkat dari Surabaya Gubeng dengan kereta tersebut, bisa pilih nomor kursi yang kecil. Sebaliknya, dari stasiun Yogyakarta ke Gubeng bisa pilih nomor kursi yang besar. Saat itu kami beli di harga diskon, Rp184.000,- (sekali jalan per tiket) melalui aplikasi KAI Access. Tapi sebetulnya untuk harga normal Sancaka kelas Eko Premium sendiri ada di Rp205.000,-. Anyways. Kalian juga bisa bandingkan harga tiket kereta di beberapa aplikasi travel seperti traveloka, pegi pegi maupun tiket.com. Tapi pertimbangkan juga dengan admin fee masing-masing platform, kalau mau bebas biaya tambahan, bisa langsung order di loket stasiun atau melalui aplikasi KAI Access~
Bermalam Di Hotel Sekitar Malioboro
Bisa dibilang pengeluaran terbesar kami ada di penginapan. Yah, mau gimana lagi... namanya juga dadakan. Awalnya aku pribadi punya rencana pesan last minute dan tidur di Hostel atau cabin begitu, toh cuma beberapa jam saja. Tapiiii karena perginya dengan orang yang harus proper perihal tempat istirahat, kami memutuskan menginap di Whiz Hotel Malioboro. Harga yang harus kami keluarkan lumayan tinggi, sekitar 700k-an per malam (include breakfast). I'm not complaining, karena dadakan dan kayaknya memang lagi high demand karena waktu di cek, penginapan sekitar Malioboro saat itu banyak yang sold, so ya... Sayangnya kebetulan kamar mandi di room yang aku tinggali bau urine/kencing. Sedikit kecewa, tapi karena nggak mau ribet, jadi yasudah. Dilain sisi, karena kereta pulang kami cukup pagi, jadi breakfastnya kami bawa dalam bentuk box. Menurutku untuk makanannya sendiri so so, tapi tahu bacemnya enak hihi.
Mungkin kalau kalian ingin bermalam di hotel sekitar Malioboro bisa mempertimbangkan Amaris Hotel Malioboro. Beberapa tahun yang lalu (entah tepatnya kapan), aku bermalam di sana dengan harga 200K-an, mungkin di 2023 ini sudah naik (start from) 300k to 400k include breakfast. Menurutku dari segi kebersihan, kenyamanan bahkan lokasi hotelnya sendiri terbilang pas dengan harga segitu. Nggak cuma di sana, sempat bepergian ke daerah lain yang kebetulan ada cabang Amaris juga, pelayanan dan kenyamanannya cukup berkesan. Don't get me wrong, dari segi pelayanan bahkan lokasi, Whiz Hotel Malioboro sendiri juga tergolong baik dan sangat strategis kok. Cuma sepertinya saat itu lagi apes aja dapat kondisi kamar begitu. Ditambah lagi karena kebetulan itu pertama kali bermalam di sana, aku jadi agak mikir lagi nih untuk berkunjung kembali heuheu.
Pengalaman Selama Di Yogyakarta Nonton Raminten Cabaret Show
Kami sampai di Jogja jam 1 siang lebih dan memutuskan langsung ke hotel dengan jalan kaki sekitar 10 menit-15 menit. Tahu banget kalau standard check in itu jam 2 siang, tapi siapa tahu ada kamar ready, jadi kan nggak perlu riwa-riwi bawa tas besar heuheu. Benar saja, waktu sampai kami langsung dapat kamar. Setelah istirahat dan bersih-bersih sebentar, kami langsung keluar cari makan. Oh iya, awalnya ku kira tuh, lokasi Raminten Cabaret Show jadi satu dengan House Of Raminten, tapi ternyata beda. Untuk Raminten Cabaret Show sendiri ada di Lantai 3 Hamzah Batik Malioboro. Kalau dari hotel yang aku tinggali, kira-kira bisa dengan jalan kaki lebih kurang 10 menit-15 menit-an. Nah, karena kami nggak sewa motor dan takut nggak keburu nonton pertunjukannya kalau harus naik kendaraan umum, yang awalnya kami mau makan di HOR berubah jadi cari makan sekitar Malioboro saja—sekalian ke arah Hamzah Batik,
Nggak ketemu tempat makan yang cocok, tahu-tahu kami sudah di lokasi pertunjukan hahaha. Untungnya selain jual souvenir maupun batik, mereka juga jual makanan (ada restonya), jadi sekalian deh makan di sana. Untuk harganya sendiri standard tempat makan wisata sih, total kemarin kami habis Rp100.000,- (nasi goreng, bakmi goreng, bajigur dan teh hangat). Oh iya, untuk pembayaran mereka hanya menerima cash, nggak tahu kenapa, tapi yang jelas kemarin agak kelabakan karena kami kaum cashless huhuhu. Tempat makan di Hamzah Batik merupakan lokasi yang sama dengan Raminten Cabaret Show, jadi mereka close order di 16.30 WIB dan clearing area tepat 17.00 WIB.
Tips Menonton Raminten Cabaret Show
1. Sediakan cash (uang pas) karena mereka belum bisa menerima pembayaran debet, cc maupun Qris.
2. Bila sudah ada rencana dari jauh hari, lebih baik reservasi dahulu di 0811-2652-166 pada Senin-Kamis jam 10.00 WIB-20.00 WIB dengan harga Rp150.000,-/tiket (slot terbatas tapi sudah dapat makan, snack, tidak perlu antre dan pasti dapat tempat duduk namun belum pasti dapat meja).
3. Tiket Raminten Cabaret Show bisa dibeli OTS dengan harga Rp70.000,-/tiket (tidak pasti dapat tempat duduk) mulai 17.00 WIB setiap Jum'at dan Sabtu.
4. Lebih baik sudah stand by antre dari 16.30 WIB agar bisa dapat tempat duduk.
5. Info lengkap bisa cek IG ramintencabaret.
Pertunjukan tepat di mulai pada 19.00 WIB, apresiasi sebesar-besarnya karena nggak molor hihihi. Dibuka oleh Keroncong Teras Jogja yang menghibur sekali. Nggak cuma itu, sebelum ke pertunjukan gongnya, penonton juga di suguhi tarian tradisional yang jujur bagus banget tapi aku nggak tahu namanya heuheu. Nah, baru deh para artis-artis crossdresser Raminten menunjukkan kehebohannya. Sungguhan, sepanjang pertunjukan penonton dibuat ketawa, senyum, tepuk tangan, nyanyi sampai goyang-goyang saking serunya! Memang sih, nggak semua lagu yang dihadirkan aku tahu, tapi tingkah setiap mereka itu loh, kocaknya bukan main! Perpindahan setiap lagu yang dibawakan pun, tergolong rapi dan cepat. Bisa dibilang mereka very entertaining dan kalau kalian ada kesempatan ke Jogja saat Jum'at ataupun Sabtu, harus banget mampir buat lihat Raminten Cabaret Show! Oh iya, selesai pertunjukan kita juga bisa berfoto bersama dengan artis-artis Raminten, loh. Seru banget pokoknya!
Sorry pol tiba-tiba fotonya panjang sendiri hehe |
Foto bersama artis Raminten Cabaret Show
Oleh-Oleh Bakpia Pathok 25 Wajib Dibeli
Jujur aslinya aku agak was-was dan takut jalan kaki malam-malam di Jogja karena isu klitih (no offense untuk keamanan daerah setempat). Tapi untungnya saat keluar dari Hamzah Batik masih ramai banget yang lalu-lalang di Malioboro. Sekalian deh, aku mampir ke Selasar Malioboro yang nggak jauh dari gedung pertunjukan, terus lanjut duduk sejenak menikmati alunan musik musisi Jogja yang ada di jalan Malioboro. Kayaknya waktu itu sekitar jam setengah 10 malam, deh, sisi impulsifku kembali menanjak. Aku langsung ngide beli Bakpia, dan harus Pathok 25. Ini selera sih, ya, menurutku kalau mau bawa oleh-oleh khas Jogja, ya Bakpia Pathok 25. Dibanding yang lain, rasanya tuh seenak dan sekonsisten itu sejak pertama kali (zaman SD) aku ke Jogja. Alasan lain, karena Bakpia yang di display selalu fresh. Jadi tiap beli tuh, bakpianya selalu hangat hihihi.
Bakpia Pathok 25 hanya bisa dibeli di official store mereka (bisa cari di GMaps) |
Dari lokasi saat itu ke toko Bakpia Pathok 25 butuh waktu lebih kurang 15 menit - 20 menit jalan kaki. Sepanjang perjalanan rasanya happy banget, seakan bucket list sudah terpenuhi dengan baik. Dilain sisi, dari pertama sampai, kami hanya mengandalkan kaki sebagai transportasi dan itu seru banget! Selepas membeli beberapa Bakpia untuk diri sendiri, keluarga dan rekan kantor, baru deh kami lanjut jalan kaki ke hotel. Oh iya, selama di Yogyakarta kami hanya mengandalkan GMaps yang sudah di setting untuk pejalan kaki, ya. Jadi memang jalur yang disarankan oleh aplikasi selalu melewati pemukiman penduduk.
Live membatik yang bisa ditemui di lantai 1 Hamzah Batik Yogyakarta |
Selalu Ingin Ke Yogyakarta
Sebetulnya aku tuh bosen main ke Yogyakarta, tapi entah kenapa selalu bermuara ke sana. Selalu ada memori yang membahagiakan setiap main ke Kota Gudeg satu itu. Suatu waktu pernah mampir ke tetangganya, Semarang maupun Solo, tapi nggak tahu kenapa nyamannya di Jogja ahahaha! Tapi terlepas dari itu, meski cuma semalam dan 'hanya' mengunjungi beberapa tempat yang bisa dibilang lokasinya nggak asing buat aku, tetep... Jogja selalu punya cerita.Berpose bersama Madam Raminten |
Video keseruan selama di Jogja, bisa lihat di sini:
Instagram - @thevallenpost
Business inquiries - e-mail me
Get 35% OFF with VALLENBFF at BASE (@itsmybase)